Medali Perak India International Innovation Fair (1st IIIF) 2016 di Bangalore, India

Alhamdulillah, Project "Numerical Simulation and Mathematics Model of Spreading the Parasit of Shypilis" berhasil meraih penghargaan Invention Honor of Silver Medal di Bangalore International Exhibition Center (BIEC), Bangalore India pada tanggal 9-11 September 2016

Oral Presentation dalam 9th ASIAN Conference on Fix Point Theory and Optimization (ACFPTO) di KMUTT, Bangkok, Thailand pada tanggal 18-20 Mei 2016

Alhamdulillah, berhasil mempresentasikan penelitian kami yang telah memperoleh Hibah Penelitian Eksakta (PKM-P)- Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari DIKTI

Medali Emas Egyptian International Invention and Innovation Competition (EGYPTINVENT) di Kairo, Mesir

Alhamdulillah, Project Mathematics Model and Stability Analysis on the Spreade of Disease of Gonorhe berhasil meraih penghargaan Invention Honor of Gold Medal di Egyptian International Invention and Innovation Competition (EGYPTINVENT) di Kairo, Mesir pada tanggal 8-10 Maret 2016

Medali Emas International Invention and Innovation Competition (IIIC) 2015 di Taipei, Taiwan

Alhamdulillah, Project MUFF HELP berhasil meraih penghargaan Invention Honor of Gold Medal di International Invention and Innovation Competition (IIIC) di Taipei, Taiwan pada tanggal 14-15 Desember 2015

Medali Emas International Youth Invention Contest (IYIC) 2015 di Seoul, Korea Selatan

Alhamdulillah, Project X-AVG berhasil meraih penghargaan Invention Honor of Gold Medal di International Youth Invention Contest (IYIC) di Seoul, Korea Selatan PADA TANGGAL 6-8 Agustus 2015

Saturday 28 November 2015

AWAL MERASAKAN TERBANG BERSAMA BURUNG BESI DI UDARA (SEBUAH INSPIRASI)

Assalamualaikum Wr.Wb, apa kabar setiap pembaca? Bismillah sudah mulai ada apresiasi setiap proses perjalanan hidup yang saya alami. Cukup banyak animo yang meminta dituliskan dengan niat berbagi motivasi kepada saudara-saudari seperjuangan :) 

Sewaktu kecil, setiap kali mendengar suara pesawat terbang melintas di atas rumah, saya sering bergegas lari keluar dan kemudian menengadahkan wajah ke atas langit hanya untuk sekedar membayangkan, "kapan saya bisa berada di atas sana ?". Bahkan ketika bermain sekalipun, rombongan anak bergegas lari dan melihat ke arah sumber suara pesawat terbang dan berteriak tentang segala macam mengenai pesawat terbang. Seru memang, betapa indahnya masa kecil itu :)

Begitu lama saya memandangi pesawat-pesawat yang melintas hingga merekan hilang dari pandangan atau karena sembunyi di balik awan putih yang sedang beriringan. Sejenak aku merasa bahwa pesawat-pesawat itu bukan hanya melintas di atas genting rumahku, namun juga mereka begitu indahnya melintas dalam mimpi-mimpi panjang yang saya sendiri tak tahu apakah suatu saat nanti mimpi itu akan jadi kenyataan atau justru sebaliknya. Sejujurnya, saya memasang target untuk bisa naik pesawat terbang ketika menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama. Ya, melalui ajang Olimpiade Sains Nasional Tingkat SMP Bidang Studi Fisika. Waktu itu, saya menginjak peralihan kelas dari kelas VII menuju kelas VIII. Mimpiku untuk naik burung besi tersebut benar-benar harus bisa kuwujudkan. Sehabis shalat, ke orang tua, adik, keluarga dan teman-teman selalu saya ceritakan. Hingga perjuangan itu benar-benar kuupayakan untuk maksimal. 

Pagi, siang, sore, malam dan shubuh kembali hanyalah belajar dan berkutat dengan buku dan soal-soal Olimpiade Fisika untuk mewujudkan mimpiku menjadi jawara dan terbang untuk pertama kali mencoba yang namanya pesawat terbang. Dibawah bimbingan guru Fisika saya sewaktu SMP yang luar biasa, Pak Arif Kusmianto, S. Pd (sekaliugus pembina KIR), saya terus dibimbing beliau untuk memantapkan pemahaman saya dalam mengerjakan berbagai macam tipe soal. Menuju persaingan tingkat kabupaten, sekolahku (SMP Negeri 1 Bulukumba) hanya memilih 3 terbaik dari 7 peserta yang waktu itu menjadi bimbingan sekolah kami. Dari hasil tes, Alhamdulillah saya bisa keluar menjadi yang terbaik sebagai 3 perwakilan itu. Hingga pengumuman di Tingkat Kabupaten dan bersaing dengan semua sekolah-sekolah di Kabupaten Bulukumba, Alhamdulillah lagi-lagi bisa menjadi Juara Pertama Bidang Studi Fisika sebagai perwakilan Kabupaten Bulukumba ke Tingkat Provinsi di Kota Makassar. Belajarku semakin kumantapkan. Bahkan sebagai pembinaan khusus, saya dibimbing untuk absen 2 minggu mata pelajaran di kelas hanya untuk memantapkan bimbingan di Lab Fisika SMPN 1 Bulukumba untuk persaingan di Provinsi. Setelah 2 hari bersaing di Kota Makassar bersama 90an peserta perwakilan dari masing-masing Kabupaten Bidang Studi Fisika, tak lama pengumuman yang menuju nasional pun tiba. Dan hasilnya, saya tidak masuk sebagai 6 perwakilan itu. Mereka ber-6 mampu melewati Passing Grade yang ada. Dan namaku, miris memang berada di urutan ke-9 dari total 90an peserta OSN Fisika SMP di Tingkat Provinsi. Miris memang dan totally, saya gagal naik pesawat terbang ke tingkat nasional di Medan waktu itu (kalau tidak salah ingat).  

"Dalam hidup, seringkali kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahawa apa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia. Seseorang manusia harus cukup rendah hati untuk mengakui kesilapannya, cukup bijak untuk mengambil manfaat daripada kegagalannya dan cukup berani untuk membetulkan kesilapannya". 

Ada banyak motivasi yang kembali membangkitkan saya untuk bisa mencoba mewujudkan mimpi saya setahun yang lalu ketika masih SMP. Menjadi siswa di SMA Negeri 1 Bulukumba, merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya. Bagaimana tidak, sekolah ini merupakan SMA Favorit di Kabupaten saya yang terkenal dengan riset dan penalarannya. Bahkan beberapa kakak angkatan dan alumni saya waktu itu, sudah ada yang keluar negeri dan menjuarai berbagai event nasional melalui Karya Ilmiah Remaja. Motivasi saya datang kembali dan jauh lebih berkali-kali lipat untuk mewujudkan mimpi itu. Beberapa event yang saya ikuti sewaktu kelas X SMA, gagal dan terus gagal. Tapi saya semakin belajar banyak disini, mengingat pula perjuangan saya sewaktu SMP yang rela belajar dan mendalami fisika matematika bertahun-tahun, maka untuk sukses dan mewujudkan mimpi saya disini perlu juga usaha yang lebih. Baik dari segi doa, waktu maupun keringat. 

Hingga tiba saatnya, PIR INTERN (Perkemahan Ilmiah Remaja) Intern SMAN 1 Bulukumba, wadah bagi saya untuk belajar mengenai penelitian. Kebetulan waktu itu saya dibersamai Nur Amaliah dan Kak Syamsir yang kebetulan menjadi kelompok atau tim saya dari hasil undian. Kami tergabung dalam riset sosial mengenai "Peran Implementasi Nilai Budaya Sipakatau dan Malempu dalam Pembentukan Kepribadian Generasi Muda di Kota Bulukumba" yang alhamdulillah berhasil meraih terbaik pertama pada kategori Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan. Perjuangan kami akhirnya berlanjut dalam Seleksi PIRNAS (Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional) dan bersaing dengan beberapa sekolah-sekolah di Kabupaten Bulukumba. Alhamdulillah kembali, kami berhasil meraih terbaik pertama. Namun, diantara kami bertiga hanya akan terpilih 1 yang berhak maju sebagai perwakilan Bulukumba dan Sulawesi Selatan dalam PIRNAS XI di Bontang, Kalimantan Timur yang diselenggarakan oleh LIPI setiap tahunnya. Akhirnya kami bertiga menjalani tes tertulis bersama dengan pemenang kategori Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Tekhnologi. Tiba saatnya pengumuman, terbaik pertama dari hasil tes tertulis mengenai karya ilmiah, Alhamdulillah saya berhasil menjadi Duta Kabupaten Bulukumba untuk PIRNAS XI Bidang IPSK bersama satu orang dari IPA dan satu orang dari IPT sekaligus menjadi kontingen Sulawesi Selatan. Wujud mimpi yang selama ini saya kejar tidak hanya mengejar semata. Sebab mimpi butuh realisasi nyata, sekecil apapun. Dan lagi-lagi Allah maha luar biasa, tim terbaik untuk Bidang IPSK di PIRNAS XI Kalimantan Timur berhasil saya dapatkan. Alhamdulillah, meski melenceng dari target tapi berhasil realisasi mimpi untuk mencoba pesawat pertama kali di kelas X SMA. 

Maha luar biasa Allah, hingga di semester III perkuliahan ini, beberapa maskapai penerbangan domestik sudah pernah saya rasakan untuk penerbangan ke berbagai daerah di Indonesia mulai dari Merpati Air (sudah tidak beroperasi), Lion Air, AirAsia Indonesia, Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Citilink, NAM Air, Wings Air hingga Batik Air dan beberapa penerbangan internasional keluar negeri. Ada harga mahal, dibalik setiap kegagalan yang kau upayakan dalam jangka waktu yang lama, doa yang tak berhenti dan keringat yang kau kucurkan. Salam sukses untuk Indonesia! 

"Semangat merajut mimpimu"


Salam, Rifaldy Fajar
Mahasiswa Matematika UNY Angkatan 2014
Runner Up Mahasiswa Berprestasi FMIPA UNY 2015
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net